Segala sesuatu ada harganya, dan Tuhan sangat mengerti untuk memberi harga yang pantas. Kisah mengenai perlombaan untuk menjadi pengamat burung terbaik di dunia menjadi kisah mengenai kehidupan dalam keseimbangan antara impian pribadi dan impian bersama keluarga atau sahabat dekat. Adalah Bostick, pengamat burung yang berbakat dan berambisi menjadi pengamat burung terbaik di dunia, dengan gusto yang mendekati kegilaan untuk mengejar penglihatan akan burung langka di mana pun di sudut dan puncak dunia. Perburuannya adalah hidupnya, hingga ia sanggup melewatkan apapun, bahkan tunangannya untuk mengejar burung idamannya. Dan, Stu, pengamat burung lain yang mempunyai bakat dan ambisi yang sama besar, masuk dalam perlombaan yang berlangsung selama setahun ini. seperti Bostick, Stu ingin menjadi pengamat burung yang melihat paling banyak burung sepanjang tahun. Banyak disini berarti lebih dari 750 spesies burung dalam setahun atau sama saja dengan melihat setidaknya 2 jenis burung sehari. Lomba yang sama dengan hasil yang berbeda. Bostick akhirnya menjadi nomor satu dengan bayaran kehilangan tunangannya karena melewatkan momen momen Thanksgiving dan Christmas. Sebaliknya, Stu belajar memahami bahwa selain perburuan itu ada hal lain yang juga lebih penting: keluarga dan persahabatan. Dan yang terpenting dari itu adalah keseimbangan dalam perburuan dan keluarga dsn persahabatan. Ya, mungkin Bostick memenangi perlombaan dan Stu harus puas menjadi the second best yang tidak akan dikenang orang, namun keduanya belajar memahami kehidupan dengan lebih baik. Setiapmkehidupan membawa pilihan, dan setiapmpilihan punya harga tersendiri.
Segala sesuatu ada harganya, dan Tuhan sangat mengerti untuk memberi harga yang pantas. Kisah mengenai perlombaan untuk menjadi pengamat burung terbaik di dunia menjadi kisah mengenai kehidupan dalam keseimbangan antara impian pribadi dan impian bersama keluarga atau sahabat dekat. Adalah Bostick, pengamat burung yang berbakat dan berambisi menjadi pengamat burung terbaik di dunia, dengan gusto yang mendekati kegilaan untuk mengejar penglihatan akan burung langka di mana pun di sudut dan puncak dunia. Perburuannya adalah hidupnya, hingga ia sanggup melewatkan apapun, bahkan tunangannya untuk mengejar burung idamannya. Dan, Stu, pengamat burung lain yang mempunyai bakat dan ambisi yang sama besar, masuk dalam perlombaan yang berlangsung selama setahun ini. seperti Bostick, Stu ingin menjadi pengamat burung yang melihat paling banyak burung sepanjang tahun. Banyak disini berarti lebih dari 750 spesies burung dalam setahun atau sama saja dengan melihat setidaknya 2 jenis burung sehari. Lomba yang sama dengan hasil yang berbeda. Bostick akhirnya menjadi nomor satu dengan bayaran kehilangan tunangannya karena melewatkan momen momen Thanksgiving dan Christmas. Sebaliknya, Stu belajar memahami bahwa selain perburuan itu ada hal lain yang juga lebih penting: keluarga dan persahabatan. Dan yang terpenting dari itu adalah keseimbangan dalam perburuan dan keluarga dsn persahabatan. Ya, mungkin Bostick memenangi perlombaan dan Stu harus puas menjadi the second best yang tidak akan dikenang orang, namun keduanya belajar memahami kehidupan dengan lebih baik. Setiapmkehidupan membawa pilihan, dan setiapmpilihan punya harga tersendiri.