Hadiah Teknologi Informasi Yang Bergizi di HUT Kota Bandung

Lupakan sejenak kasus Florence dan Yogya yang mengajarkan perlunya beretika dan kehati-hatian dalam bersosial media, besok Bandung berulang tahun ke 204! Apa hubungannya?

Harian Kompas mengangkat kisah inspiratif Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang hampir setiap hari berkicau menyapa warga Kota Kembang dan mengajak mereka berperan dan membangun kota dengan berbagai cara positif.

Mulai dari ajakan membuang sampah pada tempatnya, informasi mengenai penyediaan bus gratis bagi pelajar, ajakan berbahasa Sunda tiap Rabu dan bahasa Inggris tiap Kamis serta ajakan naik sepeda tiap Jumat, Ridwan yang berpengikut 714 ribu di negeri Twitter menyapa 2.5 juta warga kota yang dipimpinnya.

Ia juga mewajibkan semua kepala dinas, camat dan lurah di pemkot Bandung memiliki akun Twitter agar mereka bisa diakses dan di-komplain (tentunya) oleh publik setiap saat.

Di lini masa Twitternya kemarin, Ridwan melontarkan pertanyaan: Besok Kamis #Bandung berulang tahun ke 204 tahun, punya memori keren apa di kota tercinta ini?” Undangan terbuka untuk siapapun yang punya pengalaman di kota kembang untuk berbagi ‘memori’ ini menarik.

Berfilsafat sedikit, ya. Filsuf Friedrich Nietzsche pernah mengatakan seseorang harus memiliki memori bagus agar dapat memenuhi janji-janjinya. Memori terhubung erat dengan identitas, baik personal maupun komunal. Karena itu, pentinglah mempertahankan identitas dengan membaca dan menerjemahkan jejak-jejak yang pernah kita tinggalkan di masa lalu untuk merajut masa depan. Karena setiap janji yang kita penuhi untuk melanjutkan informasi yang menginspirasi refleksi, emosi dan sharing ide-ide yang berguna bagi kemajuan akan menjadi informasi yang bergizi bagi memori itu sendiri dan pada gilirannya pada identitas.

Nah, ide berbagi ‘memori’ melalui sosial media ini adalah salah satu pendekatan agar teknologi menjadi lebih bergizi untuk memperkuat identitas personal dan komunal.

Lifenologi, Teknologi Yang Bergizi bagi Kehidupan

Ada kosa kata baru yang saya temukan diperkenalkan sebuah pabrikan asal Jepang dalam iklan di harian nasional hari ini, yaitu: Lifenologi, untuk menyebut segala pendekatan yang melampaui teknologi, melampaui bisnis, dan memberi solusi yang membantu manusia dan masyarakat untuk hidup lebih baik.

Lifenologi adalah grup BB messenger untuk memudahkan komunikasi antar para kepala daerah yang terpilih langsung oleh rakyat: Ridwan, Joko Widodo (mantan Gubernur DKI dan presiden terpilih), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng), Bima Arya (Bupati Bogor), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Wakil Gubernur DKI), dan saling berbagi ide untuk memperbaiki kualitas kota masing-masing.

Lifenologi adalah Wi-Fi gratis di tempat umum agar warga warga tidak ‘fakir kuota’, para pelajar dapat mengerjakan pelajaran dengan lebih cepat, dan warga semakin pintar dan terhubung melalui perangkat bergerak atau mobile pada beragam informasi kota agar dapat diakses melalui perangkat bergerak atau mobile.

Lifenologi adalah pemanfaatan media sosial secara kreatif oleh setiap pemangku kepentingan masyarakat untuk semakin memberdayakan dan mencerahkan warga. Ke depan, potensi lifenologi dari sisi teknologi informasi, semakin besar dengan penetrasi Internet di Indonesia sebesar 28 persen dari jumlah penduduk 248 juta jiwa, dengan jumlah pengguna Internet tahun lalu sebesar 71,19 juta, atau naik 12 persen dibandingkan 63 juta di tahun 2012, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Tak heran, populasi pengguna Facebook di Indonesia menjadi 69 juta dan Twitter 20 juta.

**

Kembali ke Bandung, konon, setelah pertemuan antara Ridwan dan Ahok baru-baru ini, Ahok ingin meniru sukses taman tematik yang dimiliki Bandung (Taman Musik, Taman Jomblo, Taman Fotografi, Taman Baca, Taman Kandaga Puspa dan Taman Film yang baru diluncurkan 14 September lalu sebagai bagian dari perayaan HUT Bandung) untuk membangun prasarana murah meriah bagi perkembangan komunitas lokal di sekitar waduk Pluit. Benar kata seorang budayawan, ide itu berkaki dan bersayap, dari ide taman-taman di Bandung bergerak menuju ide taman di Jakarta.

Selamat Hari Ulang Tahun ke 204, Bandung!

1 Comments

Previous Post Next Post