Susi, Semar dan Menjadi Outlier



Susi Pudjiastuti, pemilik Susi Air, didapuk Presiden Jokowi menjadi menteri. Sejak pengumuman publik sudah melihat bahwa ia berbeda dari menteri yang lain. Sementara menyuruh menteri lain lari ke barisan, Jokowi justru melarang Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ini untuk tidak perlu lari, tatkala melihat Susi sudah keburu berlari kecil menuju barisan.

Susi menjadi berbeda di barisan para menteri yang CEO, bekas menteri, jendral, profesor, anggota DPR, karena dia juga seorang CEO sekaligus milyuner pemilik usaha charter pesawat dan perikanan. Karena titel yang menunjukkan rekam jejak kesuksesan itulah, fakta-fakta lain terkait penampilan, gaya bicara, gaya dandan, pendidikan, latarbelakang keluarga serta kebiasaan yang di luar norma kebanyakan menjadi nisbi.

Susi mematahkan hampir semua judgement yang wajar disematkan pada: jebolan SMA, wanita perokok berat, kawin dua kali, bertato.

"Saya tidak bisa disuap." Kalimat pertama yang ia sampaikan ke media membawa pesan jelas bahwa ia akan menjadi mimpi buruk bagi orang yang mau berusaha di sektor maritim dengan cara-cara yang tak elok.

Susi juga langsung membuat gebrakan mengharuskan PNS di kementriannya untuk datang lebih pagi di kantor. Entah apa yang direncanakannya.

Seperti idolanya, tokoh punakawan dalam pewayangan bernama Semar sebagaimana dikatakan kepada pakar manajemen Rhenald Khasali dalam wawancara, sulit menebak Susi justru dari wadag atau tampilan luarnya.

Semar dalam kosmologi orang Jawa menempati tempat yang amat istimewa. Ia dewa tertua, bernama Ismaya, kakak Batara Guru, raja para dewa dan lebih sakti serta bijaksana. Raut mukanya yang rembes atau berair karena menahan bulan yang ditelan dalam adu kesaktian dengan Batara Guru, membuat sulit membedakan apakah ia sedang bersusah hati atau tertawa. Ia rela menjelma menjadi manusia punakawan, bukan menjadi ksatria, namun menjadi pelayan bagi keturunan Pandawa. Karena teladan hidup, kebiijaksanaan, kesederhanaan, jiwa jenaka, dan lebih suka menyembunyikan kesaktiannya daripada pamer, itulah Semar justru dihormati oleh semua makhluk.

"Semar itu sederhana dan funny," kata Susi mencoba menjelaskan Semar kepada Rheinald yang sulit memahami mengapa Susi remaja rela menunggu 'goro goro', saat jeda di pertunjukan wayang kulit di mana para punakawan Semar beserta anak-anaknya yang lucu dan bengal, Gareng, Petruk dan Bagong, bersendagurau.

"Goro goro biasanya jam satu pagi baru mulai," kata Susi.
Sebagai abdi, Semar tahu diri untuk setia menemani majikannya para Pandawa kemanapun, terutama dalam segala kesukaran dan kesulitan, untuk memperjuangkan kebaikan. Dan, ketika Pandawa suksespun, Semar tak menjadi silau.

Ketika ditanya dengan pertanyaan yang mematikan mengenai apakah sekolah tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang, Susi cergas menjawab bahwa banyak orang sukses yang berlatarbelakang sekolahan juga sehingga ia tidak berkapasitas untuk menilai sukses tidaknya sekolah.

Menjadi outlier
"Saya hanya merasa sekolah tidak cocok untuk saya. Itu saja," kata Susi. "Saya adalah 'irregular person', berbeda dari orang lain."

Pengarang esai best seller "The Tipping Point" dan "Blink", Malcolm Gladwell, dalam bukunya yang bertajuk Outliers membedah kisah sukses di balik pendidikan yang dinikmati oleh pribadi jenius seperti Steve Jobs, Bill Gates, bahkan grup band The Beatles. Intinya, menurut Gladwell, orang-orang outlier memiliki kesamaan: mereka dalam periode-periode tertentu dalam hidup mereka, terekspose pada kesempatan dan disiplin untuk menempa mereka dalam pengetahuan atau ketrampilan yang membuat mereka 'so darn good.' Prinsip 10.000 jam dimana pribadi outlier menghabiskan waktu, sama seperti pilot mengukur pengalaman melalui lama terbangnya, bukan lamanya bekerja, menjadi prinsip yang menjadi cikal bakal sukses Jobs, Gates dan The Beatles.

Susi menempa diri melalui jatuh bangun di bisnis di Pangandaran, Sukabumi, Cirebon, Lampung, Aceh, yang membuatnya pribadi yang smart street. Kini ia memperoleh panggung baru sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Selamat bekerja ibu menteri!

Silakan saksikan kiprah Susi selengkapnya di Youtube berikut.


Post a Comment

Previous Post Next Post